|
PEKANBARU - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Riau memberikan
beberapa poin penting masukan kepada Kapolda Riau yang baru, Irjen Pol Muhammad
Iqbal, untuk dapat menuntaskan beberapa persoalan yang selama ini tidak tuntas.
Koordinator Pusat (Korpus) BEM se-Riau, Jimmy Saputra Nasution
kepada wartawan, Jumat (7/1/2022) mengatakan, sesuai dengan hasil Rakerda
BEM se-Riau pada tanggal 2 Desember lalu, di Kabupaten Kepulauan Meranti, ada
beberapa poin penting yang harus menjadi perhatian Kapolda Riau yang baru dan
Pemprov Riau.
"Yang pertama adalah persoalan Narkoba. Bem se-Riau meminta
para tahanan Narkoba untuk direhabilitasi. Alasannya, jika hanya menerima
hukuman kurungan penjara tidak akan menjamin para pemuja barang haram itu bisa
terlepas dari kecanduan Narkoba. Begitu bebas, kebanyakan dari mereka kembali
menikmati Narkoba tersebut. Ini harus jadi perhatian," kata Jimmy.
"Solusi yang kami tawarkan selain hukuman penjara, program
rehabilitasi juga harus diberikan kepada mereka, agar mereka benar-benar
meninggalkan barang haram tersebut,” cakapnya lagi.
Selanjutnya, kata Jimmy, dalam persoalan agraria dan Illegal
Logging (Ilog).
BEM se-Riau meminta Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK)
Provinsi Riau untuk melakukan pemaparan dan kajian bersama instansi terkait
terhadap persoalan agrarian di lahan perkebunan kebun sawit dengan masyarakat
dan meminta DLHK bersama instansi terkait untuk memberantas mafia lahan dan
kebun sawit illegal di Provinsi Riau.
"Persoalan abrasi dan erosi yang selama ini terjadi di Riau
juga menjadi perhatian BEM se-Riau. Untuk itu, BEM se-Riau meminta pihak
terkait untuk dapat mencarikan solusi agar laju abrasi yang terjadi selama ini
di wilayah pesisir Riau dapat ditekan. Persoalan ini tidak tuntas dari tahun ke
tahun, perlu ada solusi yang konkrit dan tepat untuk menghentikan abrasi dan
erosi,” tukas Jimmy.
0 Komentar