PEKANBARU -Pemerintah Provinsi Riau, melalui Dinas Pendidikan Provinsi Riau,
mengeluarkan kebijakan pelaksanaan Sekolah Tatap Muka (STM) 100 persen di masa
pandemi Covid-19.
Kebijakan tersebut mulai dijalankan di awal masuk sekolah semester dua,
atau di awal tahun 2022. Keputusan itu setelah melihat kondisi Covid-19 di
Provinsi Riau sudah melandai.
Kepala Dinas Pendidikan Provisi Riau, Kamsol, mengatakan, keputusan STM 100
persen diambil berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri
tertanggal 21 Desember Nomor 05/KB/2021, Nomor 1347 Tahun 2021, Nomor
HK.01.08/MENKES/6678/2021, Nomor 443-5847 Tahun 2021 tentang Panduan
Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19.
“Sekolah tatap muka 100 persen sudah mulai hari ini (kemarin, red). Jadi
jumlah siswa yang masuk itu 100 persen, tapi dibagi shift. Setiap harinya
dilakukan sekolah pagi dan sore, untuk shift pertama masuknya 6 jam, dan shift
kedua itu 5 jam. Seminggu ke depannya diputar kembali yang siswanya masuk sore
atau shift kedua, masuk shift pertama,” ujar Kamsol.
Katanya, kebijakan ini sesuai dengan SKB empat menteri, dan disesuaikan
juga dengan kondisi sekolah di Kabupaten Kota. Seluruh siswa juga diwajibkan
menjalankan protokol kesehatan selama proses belajar mengajar, dengan memakai
masker, dan tersedianya tempat cuci tangan.
Dijelaskan Kamsol, saat ini pemerintah pusat masih memperpanjang status
pandemi Covid-19. Untuk di Provinsi Riau juga masih menerapkan PPKM level 2 dan
level 1, sesuai dengan kondisi Covid-19 di Kabupaten Kota. Dengan status
tersebut maka di Provinsi Riau, bisa menerapkan STM 100 persen dengan penerapan
protokol kesehatan yang ketat.
“Kabupaten Kota menyesuaikan dengan kondisi Covid-19 sekarang. Ada yang
level dua dan ada yang level satu di Riau, ada juga yang menetapkan sekolah
tatap muka 100 persen tanpa shift. Tapi dengan kondisi PPKM level satu, dan
siswanya sudah vaksin 100 persen, begitu juga dengan kondisi di sekitar
sekolah,” jelasnya.
Untuk vaksinasi bagi peserta didik di Provinsi Riau sendiri kata Kamsol.
Dari data yang diterimanya untuk tenaga pendidik dan peserta didik baru
mencapai 70 persen. Untuk itulah pihaknya dalam beberapa hari ke depan akan
memberikan himbauan kepada seluruh sekolah mengadakan vaksinasi.
“Sekarang ini vaksinasi vagi tenaga pendidik dan peserta didik baru
mencapai sekitar 70 persen. Nah inilah yang kita kejar agar seluruh guru dan
siswa bisa divaksin selama masa sekolah ini, untuk mencapai target 100 persen
vaksinasi. Agar terbentuk herd imunity atau kekebalan tubuh bagi seluruh siswa
dan guru,” kata Kamsol.
0 Komentar