PEKANBARU - Kampung Lele. Begitulah nama Desa Sialang Kubang, Kecamatan Perhentian Raja, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau itu dikenal. Budidaya ikan berkumis itu menjadi sumber ekonomi utama masyarakat desa di sana.
Aroma amis seketika menguap di sela-sela gemercik air kolam
puluhan kolam budidaya itu. Dengan riang, ribuan anakan lele bermain saling
berkejaran. Menjadi hiburan para peternak lele saban hari sembari menunggu
ikan-ikan air tawar itu membesar.
PT Perkebunan Nusantara V yang terus berkomitmen mendorong
upaya percepatan pemulihan ekonomi melalui penguatan usaha mikro kecil menengah
melihat potensi tersebut. Melalui penyaluran modal pengembangan usaha sebesar
Rp1,25 miliar, perusahaan plat merah pun hadir di Kampung Lele sejak 2019.
Bantuan modal pengembangan usaha yang diperuntukkan bagi
para peternak tergabung dalam Kelompok Lele Mutiara tersebut disalurkan melalui
dua tahap. Pertama sebesar Rp500 juta pada 2019 lalu dan selanjutnya dilakukan
berkesinambungan melalui tahap berikutnya senilai Rp750 juta, yang diserahkan
akhir 2021 lalu.
Suwardi, Ketua Kelompok Lele Mutiara di Pekanbaru,
mengatakan modal usaha yang diterima dari anak perusahaan Holding Perkebunan
Nusantara III (Persero) tersebut sangat membantu para peternak Kampung Lele
Desa Sialang Kubang dalam pengembangan dan ekspansi pasar ikan air tawar
tersebut.
"Alhamdulillah. Saya benar-benar bersyukur PTPN V masih
terus memberikan kepercayaan kepada kami dalam menjalankan usaha di Kampung
Lele ini. Bantuan ini sangat berarti bagi para peternak untuk memaksimalkan
potensi pasar yang masih cukup besar," kata pria 53 tahun tersebut.
Dia menjelaskan bahwa geliat ekonomi Kampung Lele
berlangsung sejak tiga tahun silam. Diawali saat PTPN V melakukan survey hingga
akhirnya membantu para peternak melalui penyaluran modal dengan biaya
administrasi yang jauh di bawah ketentuan perbankan.
"Saat itu kami menerima Rp500 juta. Alhamdulillah dalam
tiga tahun pinjaman lunas. Sekarang kami kembali mengajukan pinjaman serupa
dengan angka yang sedikit lebih besar Rp750 juta," ujarnya.
Suwardi meyakini bahwa pinjaman dengan jangka waktu 36 bulan
tersebut juga akan selesai tepat waktu. Keyakinan itu muncul karena menurut
bapak tiga anak tersebut PTPN V tidak sekedar memberikan pinjaman, melainkan
turut memberikan pendampingan. Baik itu pelatihan, hingga pemasaran.
"Saya kira kelompok kami sangat beruntung karena
menjadi bagian dari mitra UMKM PTPN V. Insya Allah saat ini kami sudah memiliki
80 kolam budidaya. Usaha kami memang fokus pada budidaya benih lele yang
Alhamdulillah hasilnya sangat lumayan," ujarnya.
Ia menceritakan dalam sekali panen, tak kurang 100 ribu
benih lele mampu dipasarkan. Dalam setahun, ia mengatakan kelompoknya bisa
melakukan hingga 7 kali panen, dengan sekali panen mampu meraup pendapatan
kotor hingga Rp120 juta.
CEO PTPN V Jatmiko Santosa berharap program yang dijalankan
perusahaan plat merah melalui program tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL)
tersebut mampu mendukung UMKM, terutama kelompok Lele Mutiara dapat terus
tumbuh.
"Langkah ini adalah wujud hadirnya PTPN V untuk terus
hadir di tengah-tengah masyarakat. Alhamdulillah, sebagian besar mitra UMKM
PTPN V yang memperoleh bantuan dana bergilir dan bergulir berhasil
mengembalikan dana bantuan ini tepat waktu. Artinya, UMKM Mitra Binaan kita
Insya Allah kuat walau diterpa pandemi," kata Jatmiko.
"Kami berharap dengan bantuan berkelompok, impactnya
lebih besar. Pemberdayaan menjadi lebih efektif, dan kita dapat ambil bagian
dalam program pemulihan ekonomi yang dicanangkan Pemerintah," lanjut
Jatmiko yang juga Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Riau
tersebut.
Corporate Secretary PTPN V, Bambang Budi Santoso menambahkan
bahwa petani Lele Mutiara memiliki komitmen dan konsistensi yang baik dalam
melangsungkan kewajiban pembayaran cicilan pembiayaan. Atas dasar itu, PTPN V
pun memberikan kepercayaan dan menyalurkan pinjaman selanjutnya dengan nominal
lebih besar.
"Bagi kami, itulah pentingnya konsistensi serta
komitmen para mitra dalam melaksanakan pengembalian. Karena dana yang
dikembalikan mitra akan kembali digulirkan untuk pengembangan mitra UMK
lainnya," paparnya.
0 Komentar