SIAK - Ruang
Terbuka Hijau (RTH) atau Taman Kota "MOTUYOKO" yang berada di jantung
Kota Perawang, Kabupaten Siak, Riau, akhirnya diresmikan oleh Bupati Siak
Alfedri, Jum’at (6/1) petang.
Persemian tersebut dihadiri pejabat dilingkungan Pemkab Siak
dan anggota DPRD Siak Dapil Tulang. Ratusan warga Kecamatan Tualang turut hadir
menyaksikan peresmian Taman Motuyoko sore itu.
Dalam sambutannya, Alfedri mengucapkan tahniah atas
peresmian taman Motuyoko Kota Perawang. Orang nomor satu di negeri istana itu
juga mengingatkan agar taman ini dapat dipergunakan untuk hal yang bermanfaat.
Selain itu, dia juga mengajak semua warga untuk menjaga dan
memelihara taman yang menjadi ikone kota perawang saat ini.
Saat ini, kota perawang sudah berbenah untuk menjadi kota
yang indah dan asri. Taman Motuyoko merupakan ikon kota perawang selain kawasan
Malioboro yang berada di Jalan Raya km 10.
Ditempat yang sama Kepala Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang
Perumahan Rakyat Dan Kawasan Pemukiman Kabupaten Siak, Irving Kahar mengatakan,
taman ini sudah ada sejak lama, dahulunya taman ini dikenal warga Perawang
dengan nama Lapangan Koramil, kemudian berganti nama Taman Tuah Sekawan.
"Sejak itu, taman ini mulai dibenahi pada tahun 2019
silam, hingga berganti nama menjadi taman Motuyoko," sebut Irving.
Kendati demikian, banyak asumsi dari berbagai pihak terkait
pergantian nama menjadi taman Motuyoko, dan arti dari Taman Motuyoko itu
sendiri.
Irving menjelaskan, Motuyoko itu berasal dari bahasa daerah
perawang, yang mana "Motu" itu berarti indah.
"Jadi Motuyoko itu artinya, taman ini indah ya,"
ujar Irving dihadapan hadirin sore itu, tepuk tanganpun sontak tersengar dari
seluruh undangan.
Saat berbincang-bincang dengan Haluanriau.co, Irving
mengatakan akan membangun musolah di dalam taman Motuyoko. Dia menilai
keberadaan musolah sangat penting di RTH seperti ini.
"Secepatnya akan kita agendakan pembangunan musolah di
kawasan Taman Motuyoko ini," tegas Irving.
Selain itu, Irving juga menyampaikan tahapan pembangunan
Taman Motuyoko. Disampaikan Irving, pembangunan taman tersebut berlangsung
secara dua tahap dengan menggunakan dana APBD Kabupaten Siak.
Yang mana tahap awal menelan biaya sebesar Rp 1,6 miliar
rupiah, selanjutnya pada pembangunan tahap ke dua senilai Rp 1,3 miliar.
"Jadi total keseluruhan pembagunan Taman Motuyoko ini
senilai Rp 2,9 miliar, hingga tuntas seperti saat ini," pungkas Irving.
0 Komentar