Mulai Awal Tahun 2022, Bupati Siak akan Ngantor di Kampung-Kampung

 


SIAK  - Bupati Siak Alfedri membuat program terbaru dalam rangka memberikan pelayanan ke masyarakat secara langsung ke kampung-kampung (sebutan desa di Siak) yang akan dimulai sejak awal tahun 2022 ini. 

Program itu diberi nama Bujang Kampung, singkatan dari Bupati Bekerja dan Ngantor di Kampung. Program itu dilaksanakan setiap satu kali seminggu dengan tempat dan jadwal yang telah disusun. 

"Kemarin kita sudah luncurkan program Bupati Bekerja Ngantor di Kampung (Bujang Kampung). Rencananya perdana program ini dimulai di salah satu kampung yang ada di Kecamatan Tualang. Dalam seminggu, hari Jumat saya gunakan satu hari berkantor di kampung. Kita ingin menuntaskan urusan warga di sana, mulai dari pelayanan administrasi seperti KTP, KK dan lain-lain. Kita selesaikan dalam sehari, kalau bisa cepat kenapa harus lambat," cakap Alfedri, Ahad (2/1/2022). 

Menurutnya, program Bujang Kampung ini lahir untuk menjawab sejumlah persoalan yang dialami warga di kampung tempat tinggalnya, dengan cara menjemput bola.

Berkantor seharian di kampung akan dilakukan secara bergiliran dan turun ke kampung akan membawa sejumlah dinas terkait untuk membuka pelayanan administrasi bagi warga yang berurusan saat itu.

Alfedri menguraikan, urusan warga bisa dibagi menjadi dua kategori berdasarkan solusi, yaitu jangka pendek dan jangka menengah-panjang.

"Ada urusan yang solusinya jangka pendek, bisa cepat. Ada yang perlu waktu seperti, infrastruktur itu panjang," katanya. 

Berbagai sektor urusan bakal dituntaskan seperti kesehatan, pendidikan, administrasi kependudukan, sertifikat rakyat, jaminan sosial, pertanian, peternakan, perikanan, UMKM, kepemudaan, rumah tinggal, dan sebagainya.

"Ada anak terancam putus sekolah, kita data langsung diatasi. Ada masalah transportasi untuk petugas kesehatan di daerah terisolir dan terpencil kita cari solusinya," kata dia. 

Demikian pula UMKM, sejumlah urusan dari kurangnya alat produksi, peralatan warung, hingga izin usaha langsung diberi solusi. Ribuan UMKM di perkampungan menerima manfaat dari program Bujang Kampung. 

Urusan lain yang dituntaskan adalah administrasi kependudukan. Selama ini, ada warga yang menunda pengurusan dokumen. Termasuk karena kendala akses.

"Kabupaten Siak termasuk daerah yang cukup luas. Ada warga tinggal di kampung di perkebunan. Aksesnya jauh. Sebagian layanan memang online, tapi tidak semua warga punya smartphone. Maka kita dekatkan layanan ke sana. Dengan mempunyai administrasi kependudukan yang baik, warga bisa mengakses program-program pemerintah," jelasnya.

 

Posting Komentar

0 Komentar