Okupansi Hotel di Pekanbaru Didominasi Perjalanan Bisnis


 

 

PEKANBARU  - Tingkat Penghunian Kamar (Okupansi) Hotel di Kota Pekanbaru didominasi oleh perjalanan bisnis.

Ketua Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) DPD Riau Lusiyanti mengatakan pihaknya sangat bersyukur sekarang pemerintah sudah mengizinkan penggunaan swab antigen untuk penerbangan.

Karena memang aturan sebelumnya yang mewajibkan swab PCR sebelum penerbangan, selain mempengaruhi jumlah penumpang pesawat juga berimbas pada perhotelan.

"Ini pengaruhnya besar sekali. Setelah boleh pakai antigen saja, efeknya sangat positif pada kunjungan ke hotel," ujar Lusiyanti, Kamis (6/1/2022).

Menurut Lusiyanti, tamu-tamu bisnis di hotel berasal dari berbagai daerah, selain dari Riau sendiri juga ada dari Medan, Jakarta, Sumatra Barat, dan daerah-daerah lain.

"Internasional tidak ada sama sekali, karena di Riau tamu-tamu asing itu kebanyakan dari Malaysia dan Singapura. Dan karena penerbangan untuk luar negeri tutup jadi tidak ada," ungkap General Manager Grand Elite Hotel ini.

Selain tamu bisnis, tamu-tamu dari Pekanbaru dan kota/kabupaten lain di Riau juga mengisi okupansi di perhotelan, terutama di akhir pekan.

Tak hanya itu, diakui Lusiyanti, sektor perhotelan juga tidak sedikit yang merumahkan karyawannya di awal-awal pandemi. Namun, seiring membaiknya perkonomian, karyawan-karyawan yang dirumahkan sudah mulai dipanggil untuk bekerja kembali meski belum semuanya.

Meskipun naik turun okupansi di tahun 2021, Lusiyanti menegaskan, sektor perhotelan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat, sesuai dengan anjuran pemerintah untuk menekan penyebaran Covid-19 di lingkungan hotel.

Bahkan, pihak-pihak hotel juga telah memiliki sertifikat Cleanliness, Healthy, Safety & Environment (CHSE). Sertifikasi CHSE ini diberikan kepada usaha pariwisata, destinasi pariwisata dan juga produk pariwisata lainnya untuk memberikan jaminan kepada wisatawan terhadap pelaksanaan kebersihan, kesehatan, keselamatan dan kelestarian lingkungan.

"Kita selalu kampanyekan penaatan prokes dan memastikan hotel kita sehat dan bersih, serta makanannya terjamin. Kami juga telah menggunakan aplikasi Peduli Lindungi di pintu masuk hotel, untuk memastikan tamu sudah divaksin," jelasnya.

Lusiyanti berharap, ke depannya pemerintah masih melonggarkan aturan-aturan yang mempersempit perjalanan. Menurutnya, selama pandemi, ada banyak orang yang terhambat bisnis dan perjalanan. Ia juga mengharapkan agar pemerintah lebih memperhatikan sektor perhotelan.

"Saya yakin kalau aturan perjalanan tidak dipersempit, 2022 insya Allah okupansi akan sangat bagus," pungkasnya.

 


Posting Komentar

0 Komentar