ROHUL -
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rokan Hulu ( Rohul) mendapat kehormatan dan
kepercayaan menyelenggarakan Seminar Nasional Prediksi dan Pencegahan Kebakaran
Hutan dan Lahan (Karhutla) Tahun 2022 secara virtual, yang digelar di Rumah
Dinas Bupati Rohul, Kamis (6/12/2022) kemarin.
Walaupun Seminar Nasional ini dilaksanakan secara Virtual,
namun diikuti beberapa Akademisi yang berkompeten dan kepakaran dibidangnya,
dengan harapan dapat memberikan solusi dan kajian bagi Pemkab Rohul dalam
Pencegahan dan Penanganan Karhutla
Seperti Kepala Laboratorium Karhutla Departemen Silvikultur
Fakultas Kehutanan dan Lingkungan Hidup IPB Prof. Dr. Ir Bambang Hero Sahardjo
M.Agr
Tim Leader SMPEI-IFAD Direktorat PKG Kementerian LHK RI Dr
Haris Gunawan S.Si M.Si, Kadis LHK Riau Dr Ir Mamun Murod MM MH, Kepala Stasiun
Metrologi Kelas I Sultan Syarif Kasim II Kota Pekanbaru
Selain itu, Ketua Jurusan Kehutanan Universitas Riau Dr
Nurul Qomar S.Hut, MP, Dekan FT-UPP Dr Purwo Subekti ST MT, selaku Moderator
dan Husni Mubarak ST M.Sc Dekan Fakultas Teknik UPP selaku MC.
Didampingi Kadis Kominfo Rohul Drs Yusmar M.Si, Bupati Rohul
H. Sukiman secara resmi membuka Seminar Nasional Prediksi dan Pencegahan
Karhutla Tahun 2022.
Sukiman menyambut baik dan memberikan apresiasi atas
terselenggaranya Seminar Nasional di Kabupaten Rokan Hulu dengan narasumber
yang berkompeten di bidangnya. Dengan harapan semoga hasil yang diperoleh
memberikan masukan dan solusi dalam rangka pencegahan Karhutla tidak saja di
Kabupaten Rokan Hulu, melainkan juga provinsi Riau bahkan sampai ke tingkat
Nasional.
"Pada hari ini kita telah membuka dan mengikuti Seminar
Nasional, upaya kita untuk mencegah Karhutla ini sejak dulu sudah kita lakukan,
sudah dimulai dengan melakukan pencegahan dan membuat Tim bersama TNI, Polri,
Instansi terkait, relawan ikut serta kegiatan dilapangan dalam rangka
pencegahan Karhutla," kata Sukiman
Dikatakan Sukiman, Berbagai usaha untuk menanggulangi
Karhutla telah dilaksanakan oleh pemerintah baik dari pemerintah pusat hingga
pemerintah daerah, TNI Polri serta organisasi yang peduli.
Lanjutnya, berbagai regulasi dan kebijakan untuk
mengantisipasi karhutla di negeri ini telah dibuat untuk mengatasinya. Namun
hasil yang diraih belum membuat kita berpuas diri
"Kita tetap mencari dan mengkaji solusi terbaik untuk
mencegah dan menghindari agar karhutla tidak terjadi atau minimal dapat diatasi
secara dini. Tetapi kiranya dalam hal mencegah dan mengatasi Karhutla semua
pihak Harus hadir dan Ikut andil di dalamnya," ujarnya
"Seperti perusahaan, perguruan tinggi akademisi,
termasuk didalamnya berbagai elemen dan komponen masyarakat secara keseluruhan
karena hutan memberikan kehidupan dan hutan harus dapat perlindungan,"
harapnya.
Lanjut Sukiman, antisipasi pencegahan karhutla didasarkan
pada Instruksi Presiden Nomor 3 tahun 2020 tentang penanggulangan kebakaran
hutan dan lahan yang menitikberatkan kepada pencegahan melalui konsolidasi
secara menyeluruh
Dijelaskan Sukiman, dalam mengantisipasi dan menanggulangi
Karhutla, Pemkab Rohul telah melaksanakan langkah-langkah meliputi koordinasi
pemerintah daerah dengan program Pemda, pemetaan wilayah rawan kesiapsiagaan,
personil sarana dan prasarana, mitigasi dan sosialisasi patroli penyebaran
maklumat dan himbauan yang dilaksanakan bersama dengan TNI Polri termasuk
masyarakat peduli api.
Selain itu, Pemkab Rohul telah terbentuk beberapa relawan di
antaranya relawan pemburu Karhutla, Komunitas pecinta olahraga Trabas,
komunitas pecinta alam (KPA) Suluk, Manggala Agni, pihak perusahaan dan
berbagai elemen dan komponen masyarakat.
"Alhamdulillah tahun 2021 lalu setiap Kecamatan dan
Desa kita aman dari Karhutla. Tahun 2022 ini kita harus siap kembali karena
sebentar lagi memasuki musim panas/kering, sehingga pencegahan
diutamakan," pinta Sukiman
Diterangkan Sukiman, Sampai kepada penindakan dan memberikan
hukuman bagi seseorang atau sekelompok orang yang terbukti bersalah dalam
Karhutla, sehingga selama ini dapat ditanggulangi dan minimal dapat dicegah
secara dini.
"Kita menghimbau dan melarang masyarakat membuka lahan
dan kebun dengan cara membakar, karena resikonya besar jika melanggar tentunya
akan disanksi sesuai dengan hukum yang berlaku," himbau Sukiman
"Kadang kala kita lalai, kita membakar lahan walaupun
apinya kecil, tapi akan bisa membesar. Oleh karena itu pencegahan kita membuat
melalui surat edaran, melalui ceramah agama, tokoh adat agar masyarakat taat
untuk bersama-sama mencegah Karhutla," harap Sukiman
Disamping itu, Sukiman juga berharap Seminar Nasional ini
juga memberikan solusi berkaitan dengan hal tersebut. Di samping masukan dan
solusi Pemerintah Daerah yang perlu dilengkapi dan disempurnakan dari yang
sebelumnya.
0 Komentar