|
MERANTI - Setelah berorasi cukup lama di halaman Kantor Bupati
Kepulauan Meranti, Senin (10/1/2022), massa aksi tak kunjung mendapat tanggapan
dari pejabat berwenang. Bahkan sempat terjadi aksi saling dorong dengan pihak
keamanan karena massa ingin bertemu dengan Bupati HM Adil SH.
Massa aksi yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli
Meranti (AMPM) meminta Bupati HM Adil segera keluar dan menemui mereka. Karena
tak kunjung keluar, Kordum Zuriyadi Fahmi mengarahkan agar massa berjalan
mendekati petugas polisi dan Satpol PP yang berjaga saat itu.
Aksi dorong-dorongan tidak berlangsung lama. Penanggungjawab
aksi, Bobi Iskandar, meminta massa tak terpancing karena tak ingin ada benturan
dengan pihak keamanan.
"Jadi kawan-kawan, lawan kita bukan bapak-bapak ini (polisi
dam Satpol PP, red). Kita tak perlu beradu otot dengan bapak-bapak ini,"
kata Bobi Iskandar, Senin (10/1/2022).
"Nampaknya, dari pemerintah daerah ini memang sudah penakut
untuk menjumpai kita," tambah Bobi.
Kata Bobi Iskandar, penutupan (menggembok pagar Kantor Bupati
Meranti, red) ini bersifat sementara. Ini perlu dilakukan karena pemerintah
daerah tak mau menjumpai massa aksi. "Target penutupan sampai bupati bisa
berhadapan dengan kami. Ini hanya sementara," ujar Bobi.
Massa menggelar aksi dimulai dari berorasi di Kantor DPRD
Kepulauan Meranti. Di sini, massa meminta 30 orang legislator keluar menemui
mereka dan bergabung dalam menuntut pembatalan evaluasi honorer. Massa hanya
ditemui Ketua DPRD Ardiansyah. Setelah mendengar tanggapan Ardiansyah, massa
bergeser ke kantor bupati.
Bupati Adil, saat massa menggelar aksi, tidak berada di tempat.
Dia sedang berada di Pekanbaru karena ada pertemuan dengan pihak Bank Riau
Kepri.
0 Komentar