|
Harianwarta1.com - Kementerian Kesehatan melaporkan bahwa
Indonesia sudah mendeteksi total 414 kasus Covid-19 varian Omicron sejak akhir
tahun lalu. Mayoritas kasus berasal dari Turki dan Arab Saudi.
Juru bicara vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi,
mengatakan bahwa angka total itu terdiri dari 136 kasus yang terdeteksi pada
Desember 2021 ditambah 278 infeksi sejak awal tahun ini.
"Sebagian besar kasus Omicron berasal dari pelaku
perjalanan luar negeri, karena itu masyarakat diharapkan menunda dahulu jika
ingin pergi ke luar negeri," ujar Nadia dalam keterangan tertulis yang
dikutip kantor berita Antara, Minggu (9/1).
Nadia kemudian mengungkap bahwa kasus penularan Omicron paling
banyak berasal dari pelaku perjalanan yang tiba dari Turki dan Arab Saudi.
Menurut Nadia, kebanyakan orang yang tertular Covid-19 varian
Omicron sudah vaksin lengkap. Ia pun menekankan bahwa vaksinasi harus dibarengi
dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
"Kita harus waspada. Jangan sampai tertular. Wajib disiplin
terapkan protokol kesehatan meski sudah divaksinasi. Jangan sampai tertular dan
menularkan," tutur Nadia.
Nadia juga mengingatkan bahwa Omicron lebih cepat menular
ketimbang varian Delta. Kasus Covid-19 di Indonesia pun terus melonjak sejak
pertama kali terdeteksi pada 16 Desember lalu.
Kemenkes pun mendesak pemerintah daerah untuk memperkuat 3T,
yaitu testing, tracing, dan treatment. Selain itu, pemerintah daerah juga
diminta memantau jika ada klaster-klaster Covid-19 baru dan segera melapor ke
pusat jika mendeteksi kasus Omicron.
"Kita tidak boleh lengah. Jangan sampai gelombang ketiga
terjadi di Indonesia. Jangan sampai apa yang terjadi di India terjadi juga di
Indonesia, di mana dalam 10 hari terakhir terjadi kenaikan tren kasus dari
6.000-an menjadi 90.000-an kasus konfirmasi Omicron. Ini yang kita
hindari" katanya.
0 Komentar