BENGKALIS – Hari pertama perayaan Imlek, Selasa (1/2/2022), sebagian
besar pertokoan milik masyarakat Tionghoa di Bengkalis tutup. Pada hari pertama
tahun Macan air ini, masyarakat yang merayakan imlek fokus merayakan Imlek dan
beribadah di vihara.
Pantauan di kota
Bengkalis, seperti di Jalan Sudirman yang menjadi pusat perdagangan,
tampak toko-toko milik warga Bengkalis Tionghoa tutup. Menjelang siang, hanya
ada satu toko ponsel milik marga Tionghoa yang buka. Kemudian toko-toko
milik warga Bengkalis lainnya juga tampak buka, namun tidak banyak.
Mayoritas marga
Tionghoa memfokuskan diri untuk saling bersilaturrahmi dan juga sembahyang baik
di rumah maupun di vihara.
Di Vihara Hock Ann
Kiong Jalan Yos Sudarso, yang menjadi pusat peribadatan marga Tionghoa, tampak
warga melakukan ritual sembahyang dan memanjatkan doa kepada para dewa.
Dibandingkan dengan sebelum pandemi Covid-19, jumlah warga yang
mendatangi Vihara tidak begitu ramai.
Hal ini dikarenakan
sejak awal mereka sudah diingatkan untuk menerapkan protokol kesehatan. Selain
harus memakai masker dan cuci tangan, jumlah warga yang akan sembahyang juga
dibatasi.
“Dibatasi dalam
arti kata tidak boleh terlalu ramai di dalam, tapi waktunya kan bisa
sampai malam. Jadi kalau siang tidak bisa, maka warga bisa sembahyang pada
malam hari,” ujar Herman Kasuma, Wakil Ketua Vihara Hock Ann Kiong.
Sepinya Vihara Hock
Ann Kiong, menurut pria yang biasa disapa Akun ini, juga dikarenakan
ditiadakannya kuliner di halaman Vihara. Biasanya, sebelum Covid-19, panitia
Imlek menyelenggarakan kuliner yang menyediakan berbagai makanan dan minuman
khas Bengkalis secara gratis. Hal ini untuk memudahkan para warga
Bengkalis yang tinggal di luar daerah dan rindu dengan makanan dan minuman
khas Bengkalis.
“Kuliner kita
tiadakan, karena bisa mengundang keramaian dan kita khuatir sulit untuk
mengendalikan,” ujarnya seraya menambahkan, dengan alasan serupa, hiburan artis
juga ditiadakan.
Untuk hari keenam
Imlek bertepatan dengan ulang tahun dewa Ching Cui Co She, Akun mengatakan
kegiatan semah kota hanya dilakukan di seputar Vihara.
“Kita tidak membuat
arak-arakan keluar seperti sebelum-sebelumnya. Nanti para tatung hanya
melakukan semah di seputar Vihara,” katanya.
Walaupun berbagai
pembatasan tersebut membuat perayaan Imlek kurang meriah, Akun menegaskan
pembatasan ini tidak mengurangi makna dan tujuan dari penyambutan tahun baru
Imlek.
“Semoga tahun baru
Imlek 2022 membawa keberuntungan, keberkahan dan kesehatan bagi kita semua.
Pandemi Covid-19 segera berakhir dan ekonomi bisa pulih seperti sediakala,”
tuturnya.
0 Komentar