"Untuk Dinas Kesehatan memberi informasi terkait dengan yang sekarang marak disampaikan atau oleh masyarakat terkait nyamuk tersebut," kata Heru Budi saat memberikan arahan dalam apel kesiapsiagaan bencana musim penghujan di Pintu Air Malaka Sari Kanal Banjir Timur, Jakarta Timur, Jumat (24/11/2023).
"Tolong dijelaskan dengan benar pengertian-pengertian itu sehingga tidak viral di media sosial dan tidak salah paham. Nanti mungkin Kepala Dinas Kesehatan bisa menyampaikan pada kesempatan tertentu atau di hari Jumat sore ini," jelasnya.
"Karena saya lihat di media banyak pertanyaan-pertanyaan itu terhadap nyamuk-nyamuk, ya hanya bu Kadis Kesehatan yang tahu baik," sambungnya.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan DKI Jakarta memastikan penyebaran telur nyamuk wolbachia untuk mengantisipasi penyakit demam berdarah (BDB) telah sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Menteri Kesehatan Nomor 1341 Tahun 2022. SK itu mengatur tentang penyelenggaraan pilot project penanggulangan DBD melalui wolbachia di lima kota, termasuk Jakarta.
"Lima kota penerapan inovasi wolbachia sesudah Yogyakarta sesuai SK Kemenkes RI: Jakarta Barat, Bandung, Semarang, Bontang, Kupang," kata Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama kepada wartawan, Senin (20/11).
"Manusia tidak dijadikan kelinci percobaan pada program ini bahkan tidak dilakukan rekayasa genetik pada nyamuk karena wolbachia bakteri alamiah pada serangga, dan tentunya ramah lingkungan karena tidak mengganggu ekosistem atau siklus hidup mikroorganisme lain," sambungnya.
Penyebaran nyamuk Wolbachia di Jakarta dilakukan di wilayah Kembangan, Jakarta Barat. Pemkot Jakbar menyiapkan sekitar 4.100 ember bibit nyamuk berbakteri wolbachia. Nyamuk itu akan digunakan untuk menangani kasus demam berdarah dengue (DBD) di Jakbar.
Baca artikel detiknews, "Heboh Nyamuk Wolbachia, Heru Budi Minta Dinkes DKI Beri Penjelasan" selengkapnya https://news.detik.com/berita/d-7054036/heboh-nyamuk-wolbachia-heru-budi-minta-dinkes-dki-beri-penjelasan.
0 Komentar